Mahasiswa UIN Walisongo Laksanakan PPP Mandiri di Dinas Sosial Kab. Pekalongan: Dukung Layanan Terapi Anak Berkebutuhan Khusus
Kajen 18 September 2025– Sebagai bentuk kontribusi nyata dalam pengabdian kepada masyarakat, mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang melaksanakan Program Pengalaman Profesi (PPP) Mandiri di Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini secara khusus mendukung pelaksanaan layanan terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang telah menjadi program inovatif Dinas Sosial sejak tahun 2023.
Partisipasi mahasiswa dalam program ini tidak hanya memperkaya pengalaman profesional mereka di lapangan, tetapi juga menjadi wujud sinergi antara dunia akademik dan sektor pelayanan sosial. Mereka turut terlibat dalam berbagai kegiatan di Rumah Terapi ABK, mulai dari asistensi sesi terapi wicara, okupasi, fisioterapi, hingga terapi perilaku. Di samping itu, mahasiswa juga ikut mendukung kegiatan pendampingan keluarga dan sosialisasi yang menjadi bagian integral dari program layanan tersebut.
Plt. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan, Bapak Agus Pranoto, S.H., M.H., menyampaikan bahwa kehadiran Rumah Terapi ABK merupakan komitmen Pemerintah Daerah dalam memastikan pemenuhan hak anak, terutama anak-anak yang membutuhkan perhatian khusus dalam tumbuh kembangnya. “Anak berkebutuhan khusus memiliki hak yang sama untuk berkembang dan berdaya. Melalui layanan terapi ini, kami berupaya memberikan intervensi dini agar mereka bisa mandiri dan beradaptasi di lingkungan keluarga maupun sekolah,” ungkap beliau.
Rumah Terapi ABK yang berlokasi di lingkungan Dinas Sosial ini memberikan layanan secara rutin dan terstruktur, dengan dukungan tenaga profesional di bidang masing-masing. Program ini juga melibatkan berbagai elemen, seperti pelatihan bagi orang tua, koordinasi dengan sekolah inklusif, serta kerja sama dengan lembaga kesehatan dan lembaga kesejahteraan sosial di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Dinas Sosial Kabupaten Pekalongan menegaskan bahwa layanan ini tidak hanya bersifat medis dan rehabilitatif, tetapi juga menekankan pentingnya inklusi sosial. Berbagai upaya kampanye kesadaran masyarakat terus dilakukan untuk mengurangi stigma terhadap ABK, sertaPartisipasi mahasiswa UIN Walisongo dalam program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan institusi pendidikan tinggi, mampu memperkuat upaya pelayanan sosial yang berkelanjutan dan berdampak luas. Diharapkan, melalui keterlibatan aktif ini, para mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi profesional sekaligus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi seluruh anak. mendorong terciptanya lingkungan yang lebih ramah dan inklusif.
Partisipasi mahasiswa UIN Walisongo dalam program ini menjadi bukti bahwa kolaborasi lintas sektor, termasuk dengan institusi pendidikan tinggi, mampu memperkuat upaya pelayanan sosial yang berkelanjutan dan berdampak luas. Diharapkan, melalui keterlibatan aktif ini, para mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi profesional sekaligus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat yang lebih adil dan inklusif bagi seluruh anak.