Mahasiswa PPP BPI UIN Walisongo Melaksanakan Penguatan Program Rumah Konseling Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mental Santri Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan
Semarang, 2 September 2024 – Sebuah langkah inovatif dalam memperkuat kesejahteraan mental santri telah diinisiasi melalui program PPP yang berfokus pada penguatan layanan konseling di Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan. Para mahasiswa PPP, yang berasal dari Prodi Bimbingan dan Penyuluhan/Konseling Islam, mengambil peran penting dalam memperluas dan memperdalam layanan konseling melalui Program Rumah Konseling.
Rumah Konseling, dirancang untuk memberikan dukungan psikologis bagi santri yang menghadapi tekanan akademik, masalah sosial, serta kesulitan emosional. Kini, melalui inisiatif baru yang dipimpin oleh mahasiswa PPP UIN Walisongo Semarang Prodi Bimbingan dan Penyuluhan/Konseling Islam, program ini mengalami revitalisasi dengan pendekatan yang lebih segar dan berbasis kebutuhan santri.
“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran para mahasiswa PPP UIN Walisongo Semarang Prodi Bimbingan dan Penyuluhan/Konseling Islam ini,” ujar Ustadz/ah Pondok Pesantren Fadhlul Fadhlan, salah satu pondok pesantren yang terlibat dalam program tersebut. “Mereka membawa energi baru dan pemahaman terbaru tentang pendekatan konseling yang lebih interaktif dan sesuai dengan kondisi generasi saat ini.”
Salah satu program unggulan yang diimplementasikan adalah sesi konseling kelompok yang lebih terbuka, di mana santri dapat berbagi pengalaman mereka dalam lingkungan yang aman dan nyaman. Para mahasiswa PPP UIN Walisongo Semarang Prodi Bimbingan dan Penyuluhan/Konseling Islam tidak hanya bertugas sebagai fasilitator, tetapi juga membantu dalam melakukan evaluasi kebutuhan konseling santri.
Menurut Janitra, seorang mahasiswa PPP dari UIN Walisongo, keterlibatan langsung dengan santri memberikan pengalaman yang sangat berharga. “Melalui program ini, kami tidak hanya belajar dari teori, tapi juga mempraktikkan teknik-teknik konseling langsung dengan santri. Ini membantu kami lebih peka terhadap kebutuhan mental mereka dan menyiapkan kami untuk menjadi konselor yang lebih baik di masa depan.”
Program Rumah Konseling juga diharapkan mampu meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan santri, guru, dan orang tua. Melalui penguatan ini, diharapkan jumlah santri yang merasa terisolasi atau menghadapi tekanan yang tidak tertangani dapat dikurangi secara signifikan.Dengan antusiasme yang ditunjukkan oleh para mahasiswa PPP, serta dukungan penuh dari Pondok Pesantren, pengurus pondok pesantren, dan tenaga pengajar, Program Rumah Konseling diharapkan terus berkembang dan menjadi solusi efektif dalam menciptakan lingkungan Pondok Pesantren yang mendukung kesejahteraan mental santri.