Mahasiswa BPI UIN Walisongo Ikuti Seminar Internasional Bertajuk “Strengthening Professional Imam and Da’i”
Semarang, 29 Juli 2025 — Sebanyak 19 mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang yang saat ini tengah menjalankan program KKN Nusantara Moderasi Beragama di Papua, turut berpartisipasi dalam Seminar Internasional bertajuk “Strengthening Professional Imam and Da’i” yang diselenggarakan pada Selasa (29/07/2025), bertempat di Ruang Sidang Utama FDK Kampus III.
Seminar internasional ini menghadirkan pemateri dari dalam dan luar negeri, dan menjadi ruang strategis bagi mahasiswa untuk memperluas wawasan tentang peran imam dan dai dalam konteks dakwah global, khususnya di tengah tantangan era digital. Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor III UIN Walisongo, Dr. Hj. Asri Ulamai, M.Ag., yang dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas imam dan dai sebagai representasi wajah Islam yang moderat, komunikatif, dan relevan di tengah masyarakat modern.
“Imams and da’is are not merely conveyors of religious messages. They represent the face of Islam in society. Therefore, it is essential for them to develop strong character, capacity, and effective communication skills,” ujar beliau.
Semangat pengembangan kapasitas keislaman dan keprofesian juga disampaikan oleh Prof. Dr. Moh. Fauzi, M.Ag., Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari upaya FDK dalam memperkuat ekosistem dakwah yang unggul secara spiritual, sosial, dan digital.
Sebagai narasumber utama, seminar ini menghadirkan Prof. Dr. Moh. Ali Belaao, Director of Imam for Training & Development dari Inggris, yang telah melatih lebih dari 21.000 imam di 70 negara. Ia menekankan pentingnya peran pemuda dalam membangun masa depan dakwah.
“Youth are the future of the ummah. They must be prepared to become imams, da’is, and future leaders — not just spectators,” tegasnya.
Sesi dilanjutkan oleh Dr. Najahan Musyafak, M.A., dosen FDK, yang membahas empat kompetensi utama yang harus dimiliki dai masa kini: Digital Literacy, Communication and Media Skills, Digital Ethics, dan Contextual Awareness. Ia menegaskan bahwa kemampuan digital bukan sekadar tambahan, melainkan keharusan agar dakwah tetap relevan.
Keterlibatan mahasiswa BPI, khususnya yang sedang mengemban amanah KKN di tanah Papua, menunjukkan komitmen mereka dalam membangun kapasitas intelektual sekaligus memperkaya pengalaman dakwah lintas konteks budaya dan geografis. Bagi mahasiswa BPI, seminar ini bukan hanya ruang belajar teoritis, tetapi juga bentuk nyata dari refleksi dakwah berbasis moderasi, profesionalisme, dan kebermanfaatan sosial.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa BPI dapat terus menumbuhkan semangat kepemimpinan keagamaan yang visioner, kontekstual, dan mampu menjawab tantangan zaman—baik di daerah 3T seperti Papua, maupun dalam kehidupan dakwah global.
——————————————————————————————————-
BPI It’s Amazing
BPI Berkarya Nyata
Official Akun Sosmed HMJ BPI UIN Walisongo Semarang
Instagram : @bpiwalisongo
Facebook: BPI Walisongo
Website: bpi.walisongo.ac.id
Gmail : [email protected]