MENGUATKAN PERAN MAHASISWA BPI DALAM P4GN MELALUI BENCHMARKING PENGGIAT ANTI NARKOBA
Semarang, 21 Februari 2025 – Upaya pemberantasan penyalahgunaan narkotika semakin digencarkan melalui peran aktif generasi muda. Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Walisongo Semarang mengambil langkah strategis dengan menggelar Benchmarking Penggiat Antinarkoba dalam Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan serta Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN). Bertempat di Aula Laboratorium Dakwah, kegiatan ini menghadirkan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., sebagai pembicara utama.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan simbolis oleh Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Prof. Dr. Moh. Fauzi, M.Ag Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya peran mahasiswa sebagai penyuluh di masyarakat, mengingat tingginya ancaman narkotika di kalangan generasi muda. Beliau juga mengapresiasi kolaborasi antara kampus dan BNNP Jawa Tengah dalam membekali mahasiswa dengan pemahaman mendalam mengenai bahaya narkotika serta strategi pencegahannya.
Empat narasumber dari BNNP Jawa Tengah dihadirkan dalam sesi pemaparan materi yang dikemas interaktif dan aplikatif. Sesi pertama dibuka oleh Brigjen Pol. Dr. H. Agus Rohmat, S.I.K., S.H., M.Hum., yang memaparkan Kebijakan dan Strategi P4GN sebagai upaya nyata pemerintah dalam menekan angka penyalahgunaan narkotika. Materi ini memberikan wawasan tentang kebijakan nasional dan peran lintas sektor dalam penanggulangan narkoba.
Selanjutnya, Ginung Yudianto, S.H., M.H., menyampaikan materi tentang Aspek Hukum Narkotika, menyoroti regulasi yang berlaku serta konsekuensi hukum bagi pengguna, pengedar, dan jaringan peredaran gelap narkotika. Sesi ini mengajak mahasiswa memahami urgensi kesadaran hukum sebagai bagian dari strategi pencegahan dini.
Pada sesi berikutnya, Chandra Eka Sariningsih, S.Sos., M.A., membawakan materi Pengenalan Dasar Narkotika, membahas jenis-jenis narkotika serta dampaknya terhadap kesehatan fisik dan mental. Materi ini membuka wawasan mahasiswa tentang betapa kompleksnya permasalahan narkotika dan bagaimana mereka bisa berperan dalam edukasi masyarakat.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari para peserta, yang terlihat sangat antusias dan aktif dalam sesi tanya jawab. Mereka merasa semakin termotivasi untuk ikut berperan dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba di lingkungan mereka.
Seperti halnya pertanyaan salah satu peserta bernama Annizzalat
“Mohon izin bertanya pak,sebagai calon konselor bagaimana dan apa yang harus kami lakukan ketika mendapati orang yang sudah terjerumus kedalam NARKOBA?”
Menutup rangkaian sesi, Dela Sulistyawan Yunior, S.I.Kom., M.A., membahas Soft Skill Penggiat Antinarkoba, yang menekankan pentingnya kemampuan komunikasi, persuasi, dan teknik penyuluhan yang efektif. Mahasiswa diajak untuk mengasah keterampilan yang dibutuhkan dalam melakukan edukasi dan kampanye antinarkoba di masyarakat.
Sebagai tindak lanjut, mahasiswa akan mengikuti program Microteaching selama dua minggu ke depan, didampingi oleh tim BNNP Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis sebelum mereka terjun langsung ke berbagai lokasi di wilayah Semarang guna menerapkan ilmu yang telah diperoleh.
Dengan adanya kegiatan ini, mahasiswa BPI UIN Walisongo diharapkan tidak hanya memahami bahaya narkotika, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan, penyuluhan, dan pemberantasan narkoba di tengah masyarakat.
BPI It’s Amazing
BPI Berkarya Nyata
Official Akun Sosmed HMJ BPI UIN Walisongo Semarang
Instagram : @bpiwalisongo
Facebook: BPI Walisongo
Website: bpi.walisongo.ac.id